Pada
suatu sabtu pagi, saya yang (memang lagi malas dan galau-galaunya) hendak
melanjutkan untuk tidur lagi seusai sarapan. Namun, pikiran saya sejak bangun
tidur dari subuh hari memang agak terusik dan sedang sebal-sebalnya dengan
urusan pekerjaan. Jadilah, kepikiran dan sulit untuk tidur kembali. Tiba-tiba
dari teras rumah, ibu saya yang memang sedang merajut di sana memutar MP3 lagu
yang amat nikmat di telinga. Lagu itu memiliki lirik puitis yang indah. Setelah
saya browsing, ternyata lagu itu
berjudul “Hasrat dan Cita”,
dibawakan oleh Andi Meriem Mattalatta,
ciptaan Fariz RM.
Saya
dengarkan lagu itu hingga selesai, hingga saya terlelap. Ada perasaan damai
yang timbul dari alunan nada-nada dan melodi lagu tersebut. Ditambah lagi,
suara dari Almarhumah Andi Meriem Mattalatta juga amat merdu di telinga. Namun,
satu hal yang paling membuat saya, akhirnya, sangat suka dengan lagu ini adalah
liriknya. Liriknya amat puitis nan indah,
ciri khas dari lagu-lagu Indonesia pada tahun 80-an, 90-an, dan 2000-an awal. Kira-kira
seperti inilah liriknya:
Kala sirna cahaya
pelita
Di hamparan
padang hidup manusia
Biarkan tangan-Mu
terbuka
Menjabat penuh
ramah
Dalam damba harap
dan cita
Bila kelam
berselimut ceria
Di lingkaran
temaram hidup yang nyata
Tercipta kubah
nestapa
Penuh nista dan
dusta
Di bawah
kepalsuan yang ada
Ku ingin semua
kan terhapus
Membaur di alam
semesta
Menatap takjub
kurnia sinar-Mu
Melukiskan kata
harumnya nirwana
Setulus doa yang
kini menjelma
Dan terucap dalam
bisu
Selamanya terpaut
kalbu
Hasrat dan cita
cinta insani