Saturday, March 4, 2017

Menyelami Makna Mendalam dari Lagu “Hasrat dan Cita” karya Fariz RM

Cover Album Andi Meriem Mattalata Bahtera Asmara (Gambar dari www.kasetlalu.com)

Pada suatu sabtu pagi, saya yang (memang lagi malas dan galau-galaunya) hendak melanjutkan untuk tidur lagi seusai sarapan. Namun, pikiran saya sejak bangun tidur dari subuh hari memang agak terusik dan sedang sebal-sebalnya dengan urusan pekerjaan. Jadilah, kepikiran dan sulit untuk tidur kembali. Tiba-tiba dari teras rumah, ibu saya yang memang sedang merajut di sana memutar MP3 lagu yang amat nikmat di telinga. Lagu itu memiliki lirik puitis yang indah. Setelah saya browsing, ternyata lagu itu berjudul “Hasrat dan Cita”, dibawakan oleh Andi Meriem Mattalatta, ciptaan Fariz RM.


Saya dengarkan lagu itu hingga selesai, hingga saya terlelap. Ada perasaan damai yang timbul dari alunan nada-nada dan melodi lagu tersebut. Ditambah lagi, suara dari Almarhumah Andi Meriem Mattalatta juga amat merdu di telinga. Namun, satu hal yang paling membuat saya, akhirnya, sangat suka dengan lagu ini adalah liriknya. Liriknya amat puitis nan indah, ciri khas dari lagu-lagu Indonesia pada tahun 80-an, 90-an, dan 2000-an awal. Kira-kira seperti inilah liriknya:

Kala sirna cahaya pelita
Di hamparan padang hidup manusia
Biarkan tangan-Mu terbuka
Menjabat penuh ramah
Dalam damba harap dan cita

Bila kelam berselimut ceria
Di lingkaran temaram hidup yang nyata
Tercipta kubah nestapa
Penuh nista dan dusta
Di bawah kepalsuan yang ada

Ku ingin semua kan terhapus
Membaur di alam semesta
Menatap takjub kurnia sinar-Mu
Melukiskan kata harumnya nirwana

Setulus doa yang kini menjelma
Dan terucap dalam bisu
Selamanya terpaut kalbu
Hasrat dan cita cinta insani


Saya yakin bahwa kita, dan mungkin juga orang tua kita, sangat merindukan lirik-lirik lagu Indonesia yang puitis dan tidak to the point. Entah itu perihal ungkapan cinta atau apapun, dilantunkan dengan makna yang tersirat. Jika memang ungkapan cinta, maka tidak secara eksplisit berkata “aku cinta kamu”, melainkan kata-kata dan kalimat-kalimat khas pujangga lah yang akan terlontar. Saya akui, membuat lirik macam ini sulitnya bukan main. Jadi, jangan heran kalau musisi zaman baheula kalau bikin lagu atau album butuh proses yang panjang.

"Hasrat dan Cita" Versi Fariz RM 

Namun, ada fakta yang agak menyedihkan untuk saya selaku penggemar lagu yang dirilis pada tahun 1979 bersamaan dengan album Alm. Andi Meriem Mattalatta bertajuk “Bahtera Asmara” ini, yaitu minim sekali review dan pembahasan tentang lagu ini. Kalaupun ada, hanya perihal informasi tahun rilis, pencipta lagu, dan liriknya. Tidak ada yang membahas secara literasi (CMIIW) mengenai kandungan makna dari lagu ini. Kenapa? Padahal, lagu ini saya yakin punya makna yang cukup dalam. Orang-orang di internet lebih suka mengunggah link untuk mengunduh MP3-nya saja.

"Hasrat dan Cita" Versi Fariz RM

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, mohon izinkan saya, anak muda kelahiran tahun 1993 ini untuk sedikit membedah makna yang sekiranya terkandung dalam lirik lagu yang menduduki urutan ke-103 dari "150 Lagu Indonesia Terbaik" versi majalah Rolling Stone Indonesia edisi #56 terbitan Desember 2009 ini. Mohon maaf jika ada kesalahan, bila punya pendapat lain, mungkin sekiranya dapat meninggalkan pendapatnya di kolom komentar atau mention saya di Twitter @katondio.

150 lagu indonesia terbaik rolling stone
Sampul Depan Majalan Rolling Stone (Gambar: Wikipedia)
Kalau menurut saya, lagu “Hasrat dan Cinta” ini adalah lagu yang menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan. Sebagaimana kita hanyalah makhluk ciptaan-Nya. Kita akan selalu butuh pertolongan dan cinta Tuhan.

Kala sirna cahaya pelita
Di hamparan padang hidup manusia
Biarkan tangan-Mu terbuka
Menjabat penuh ramah
Dalam damba harap dan cita

Dalam penggalan lirik di atas, “cahaya pelita” mungkin dapat diartikan sebagai kebahagiaan hidup. Orang bijak berkata,”hidup itu bagaikan roda yang berputar”. Jadi, ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya kita berada di bawah. Manusia, biasanya, akan sangat ingat dan ingin dekat dengan Tuhan-nya kalau sedang ‘di bawah’, yaitu ketika kesulitan datang, kesedihan mampir, dan kebahagiaan sirna. Pada saat di posisi seperti itu, maka manusia akan meminta bantuan Tuhan, beribadah, berdoa, bertaubat, dan mengharapkan belas kasih dan sayang dari Sang Maha Pengasih, Yang juga sekaligus Maha Penyayang. Apa yang diharapkan? Tentunya lepas dari masalah dan kembali meraih kebahagiaan.

Atau, “cahaya pelita” juga dapat diartikan sebagai petunjuk hidup. Manusia tidak dapat memecahkan masalahnya sendiri. Memangnya, siapa yang memberikan kemampuan kepada manusia, sehingga mampu berpikir jernih dan muncul ide-ide brilian guna menyelesaikan persoalan hidupnya? Siapa yang memberikan jalan keluar dari masalah? Jawabannya adalah Tuhan Yang Maha Esa.  Ketika otak manusia sudah ‘buntu’, maka manusia akan kembali memohon agar diberikan petunjuk, lebih banyak petunjuk, dan jawaban teka-teki kehidupan oleh Sang Maha Pemberi Petunjuk.

Bila kelam berselimut ceria
Di lingkaran temaram hidup yang nyata
Tercipta kubah nestapa
Penuh nista dan dusta
Di bawah kepalsuan yang ada

Nah, pada bagian lirik ini, nampaknya Fariz RM menggambarkan posisi manusia ketika sedang khilaf. Biasanya, kalau lagi ‘di atas’ nih. Merasa punya semuanya, lalu terjebak dalam maksiat, terjebak dalam kehidupan malam, lupa ibadah. Di tengah kondisi dan perilaku seperti itu, entah sadar atau tidak, kita tetap masih suka merasa bijak dan merasa paling benar di hadapan orang lain. Atau mungkin, kekeuh berpura-pura menjadi ‘sempurna’ (yang akhirnya bakal ketahuan juga sih).

Ku ingin semua kan terhapus
Membaur di alam semesta
Menatap takjub kurnia sinar-Mu
Melukiskan kata harumnya nirwana

Ketika sudah kembali ingat dengan Sang Pemberi Hidup, maka manusia berharap semua dosanya dapat dihapuskan. Hilang, lenyap bak debu di angkasa. Berjanji (atau minimal berusaha dulu) untuk tidak mengulanginya kembali. Kemudian, kembali mengingat bahwa kuasa dan pertolongan Tuhan itu amatlah dekat. Manusia akan takjub dengan sendirinya jika mengingat kuasa dan pertolongan Tuhan yang pernah dialaminya secara langsung sepanjang hidup, baik yang telah disadari, ataupun yang sebelumnya tidak disadari. Manusia pun akan kembali ingat dan berharap akan nikmatnya surga (di akhirat kelak).

Setulus doa yang kini menjelma
Dan terucap dalam bisu
Selamanya terpaut kalbu
Hasrat dan cita cinta insani

Pada penggalan lirik yang terakhir, mungkin dapat digambarkan bahwa jika manusia memang bersungguh-sungguh ingin kembali pada Tuhan, maka semua kalimat doa, baik memohon ampun, memohon petunjuk, segala pengharapan, dan niat baik lainnya yang mungkin hanya diucapkan dalam hati akan teraplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku si manusia itu sendiri. Terpatri di dalam hati dan pikiran bahwa harus menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya selama masih diberikan kesempatan hidup di alam dunia. Manusia punya hasrat, punya keinginan. Apa itu? Menjadi bahagia. Kebahagiaan yang hakiki adalah di sisi Tuhan, bersama Tuhan.

Kira-kira seperti itulah pemikiran saya pribadi perihal makna dari lirik lagu yang luar biasa ini. Mohon maaf bila ada salah dalam pemikiran dan pemilihan kalimat saya. Tentunya, kita semua amat merindukan lagu-lagu Indonesia dengan lirik puitis plus makna mendalam macam ni, yang mampu menginspirasi, dan menenangkan pikiran.

11 comments:

  1. Gak ada lagu yang gue tahu. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe... saya juga cuma tahu yang "Hasrat dan Cita" aja

      Delete
  2. Waduh ... nggak ada yang saya tahu, hehe.

    ReplyDelete
  3. saya sangat suka dengan liriknya lagu-lagu jaman dulu begitu indah dan terasa sekali emosinya

    ReplyDelete
  4. Wow,luar biasa banget nih lagu ..abadi sejak gw suka nongkrong maen gitar ampe dah tua gene...masih asyyyik didengerrr...sayang sekali penyanyi dag gak ada semoga mba mer mendapat tempat terindah disisiNya aamiin

    ReplyDelete
  5. "Menatap takjub kurnia sinar-Mu
    Melukiskan kata harumnya nirwana"
    Penggalan lirik yang paling saya suka.
    Kalo kata orang bulemah 'that's the hook'

    ReplyDelete
  6. Bener banget...jangan2 kamu penerus pencipta lagu alami yaa..mudah2an ada fariz2 baru terlahir...go ahead

    ReplyDelete
  7. Lagu favorit! Makasih untuk penjelasannya yang detail :D

    ReplyDelete
  8. Ulsan makna lagunya keren. Semoga Fariz RM mampir ke page ini dan memberikan komentarnya. Untuk diketahui, lagu ini adalah lagu komersial pertama Fariz RM dan dinyanyikan oleh Almarhumah Andi Meriem Mattalata si Mutiara dari selatan

    ReplyDelete
  9. Lagu bernuansa Religi terutama umat kristiani..saya suka nada" dalam lagu ini ..tapi dalam hati kecil saya ada sesuatu yg tersembunyi yg di sampaikan dalam lyric lagu ini..hanya pencipta lagu ini yg tau makna sesungguhnya dari lagu ini... Saya hanya bisa menerka namun itu semua akan saya simpan dalam pikiran saya..

    ReplyDelete
  10. JT Marriott Las Vegas - jtmhub.com
    JT 광주 출장안마 Marriott Las 대구광역 출장샵 Vegas. View details. JT Marriott Las Vegas. JT Marriott 춘천 출장안마 Las Vegas. Jt Marriott Las 사설 토토 사이트 Vegas. JT Marriott Las Vegas. JT Marriott Las Vegas. 동해 출장샵

    ReplyDelete