Muhammad Tulus, atau yang biasa
cukup disapa dengan "Tulus", kembali menggebrak dunia musik tanah air
dengan single atau lagu terbarunya
yang bertajuk "Ruang Sendiri". Di dalam lagu tersebut, Tulus masih
mengusung musik pop yang selama ini menjadi andalannya. Alunan musik yang easy listening amat serasi mengiringi
suara merdu dari pria kelahiran Bukit Tinggi ini dalam lagu teranyarnya
tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa lagu ini akan kembali menjadi hits sebagaimana lagu-lagu Tulus
sebelumnya.
Lagu-lagu Tulus memang kerap kali
menjadi lagu hits di tanah air. Hal
tersebut tidaklah mengherankan karena sebagai seorang musisi, Tulus memang memiliki
modal yang cukup kuat untuk dapat terus eksis di dunia musik Indonesia. Wajah
tampan, suara merdu, lirik menyentuh, dan musik syahdu yang mengiringi setiap
lagunya menjadi ciri khas yang terdapat di dalam lagu-lagu Tulus. Ditambah
lagi, Tulus juga memiliki tim yang solid dan handal, baik untuk performance, maupun marketing. Mungkin itu lah yang membuat para fans sampai rela merogoh kocek demi menonton konsernya dan membeli
album aslinya. Namun, selain semua itu nampaknya ada hal lain yang membuat
Tulus amat dicintai.
Menurut saya, untuk seorang
penyanyi yang mengusung tema lagu cinta, Tulus cukup berbeda dari yang lain,
terutama pada lirik-lirik lagunya. Banyak musisi di Indonesia yang juga mengusung tema serupa, tetapi kebanyakan isi liriknya tidak
jauh-jauh dari: (sekedar) ungkapan cinta, patah hati, angan-angan, keinginan
untuk bersama, dan lain sebagainya. Beberapa musisi juga mengusung tema cinta
yang terlalu 'cengeng' dengan iringan musik sendu, sehingga membuat kita lelah
mendengarnya atau yang lebih parah kita dapat terpengaruh dibuatnya.
Namun, lirik dalam lagu-lagu
Tulus berbeda. Salah satu contohnya adalah lagu yang berjudul "Jangan
Cintai Aku Apa Adanya". Sebuah lagu cinta yang agak anti-mainstream dari lagu cinta kebanyakan, bahkan mungkin cukup anti maintstream jika liriknya diaplikasikan
dalam bentuk aksi di dunia nyata. Lagu ini berisi tuntutan yang dilayangkan
seseorang kepada kekasihnya agar jangan mencintai dia apa adanya. Nah loh!
Padahal, biasanya, seseorang akan menuntut agar kekasihnya mau mencintai dirinya
apa adanya, tetapi lagu ini justru kebalikannya. Berikut penggalan liriknya:
Kau
terima semua kurangku
Kau
tak pernah marah bila ku salah
Engkau
selalu memuji apapun hasil tanganku
Yang
tidak jarang payah
Jangan
cintai aku
Apa
adanya
Jangan
Tuntutlah
sesuatu
Biar
kita jalan
Ke
depan
Dalam penggalan lirik tersebut
digambarkan bahwa seseorang menuntut untuk dicintai tidak apa adanya karena
ingin sesuatu yang lebih. Bukan karena kufur nikmat loh, tetapi lebih seperti kurangnya
tuntutan atau pressure yang seolah
membuat seseorang cenderung malas untuk mengembangkan diri demi orang yang
dicintainya. Ia ingin yang lebih dari kehidupan cintanya, tetapi bukan menuntut
pasangannya untuk berubah, melainkan menuntut pasangannya untuk menuntut
dirinya lebih. Sebuah hal yang cukup dewasa saya rasa.
Gaya yang sama ternyata juga
muncul dalam lagu terbaru Tulus yang berjudul "Ruang Sendiri". Mari
kita perhatikan penggalan liriknya:
Beri
aku kesempatan untuk bisa merindukanmu
Jangan
datang terus
Beri
juga aku ruang bebas dan sendiri
Jangan
ada terus
Aku
butuh tahu seberapa kubutuh kamu
Percayalah
rindu itu baik untuk kita
Pagi
melihatmu menjelang siang kau tahu
Aku
ada di mana sore nanti
Tak
pernah sekali pun ada malam yang dingin
Hingga
aku lupa rasanya sepi
Tak
lagi sepi bisa kuhargai
Baik
buruk perubahanku tak akan kau sadari
Kita
berevolusi
Bila
kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita
butuh ruang
Kita
tetap butuh ruang sendiri-sendiri
Untuk
tetap menghargai rasanya sepi
Ketika Raisa harus berangan-angan
seandainya jarak tiada berarti dalam lagunya yang berjudul “LDR”, dan juga
seolah mengungkapkan keresahannya yang sedang berada jauh dengan saya
kekasih hatinya dalam lagu tersebut, Tulus malah sebaliknya.
Di dalam lagu “LDR”, Raisa jelas
tergambarkan bahwa sebagai seorang yang sangat desperate ingin kembali bertemu dengan saya kekasihnya nun
jauh di sana. Sedangkan, dalam lagu “Ruang Sendiri”, Tulus seolah digambarkan
sebagai seseorang yang justru ingin merasakan bagaimana rasanya LDR itu. Saking
seringnya ia bertemu dengan kekasihnya, seolah menimbulkan rasa ‘bosan’, dan
hal itu memicunya untuk menuntut kekasihnya agar meninggalkannya sejenak. Agar
ia kembali mengerti dinginnya malam, dinginnya rindu, menghargai sepi, dan yang
tak kalah penting juga menghargai pertemuan.
Sebuah pemilihan lirik yang cukup
dewasa. Ketika kebanyakan pasangan (terutama remaja usia sekolah) sekarang
sering berkata sok unyu kepada kekasihnya,”aku mau sama kamu terus!”.
Kata-kata ini kadang menjadi celah tersendiri bagi beberapa orang untuk
memanfaat kesempatan dalam kesempitan kamar kos. Namun, Tulus seolah
mengatakan bahwa setiap manusia, sepasang insan tetap butuh ruang sendiri. Ada
banyak hal yang harus dilakukan, seperti menyelesaikan pekerjaan, melakukan
hobi yang belum tentu pasangan kita tertarik, dan lain sebagainya. Bahkan ke
toilet pun tidak mungkin berduaan kan?
Lagu ini juga seolah membantah
ungkapan hiperbolik dunia persilatan percintaan lainnya, seperti “aku
tak bisa hidup tanpamu!”. Walaupun sebenarnya ungkapan tersebut sudah lama
dapat dipatahkan, bahkan sejak zaman Nabi Adam bahwa sebenarnya manusia lebih
tidak dapat hidup tanpa oksigen. Lain cerita kalau ‘oksigennya’ harus di-transfer secara direct oleh pasanganmu ya. Caranya? Jangan pura-pura gak ngerti ah…
Dalam lagu “Ruang Sendiri”, Tulus
seolah meyakinkan bahwa “aku bisa hidup tanpamu”. Ya, karena di dalam lagu
tersebut tergambarkan bahwa tidak ada tuntutan untuk pergi selamanya.
Melainkan, hanya sementara saja. Sebuah perpisahan untuk melatih diri menjadi
lebih mandiri dan lebih dewasa dengan cara menghargai sebuah keberadaan. Ya,
karena terkadang sesuatu baru terasa berharga, jika sesuatu itu tidak ada,
bukan?
Lagu “Ruang Sendiri” seolah
benar-benar menjadi sebuah penegasan bahwa Tulus adalah seorang Anti-Thesis di
dunia percintaan. Lirik-lirik yang sudah kita bahas tadi dapat menjadi
buktinya. Namun, bagaimana dengan lagu-lagu Tulus yang sebelumnya? Bukannya ada
lirik-lirik mainstream juga? Oke,
kita bahas sedikit tentang lagu “Sepatu”.
Lagu yang konon melambangkan
gagalnya sepasang insan untuk bersatu karena perbedaan yang mereka miliki
(salah satunya perbedaan agama) dibawakan dengan cara yang cukup berbeda.
Biasanya nada-nada sendu akan mengiringi lirik-lirik yang melambangkan
kegagalan bersatunya dua insan, tetapi lagi-lagi Tulus berbeda. Musik yang
dibawakan justru musik yang asyik, dimana membuat kita justru jauh dari rasa
sedih. Lagu tersebut tidak akan membawa kita nangis-nangis sambil meluk kambing
guling, melainkan dapat membuat kita mengangguk-anggukkan kepala seolah setuju
bahwa “Ya! Lagu ini asyik banget!” Loh, lagu dengan lirik sedih begitu kok
asyik? Ya, begitulah Tulus.
Jika diibaratkan dengan sosok di
dunia bisnis (entah ini berlebihan atau tidak), Tulus seperti seorang Dan
Price. Ia adalah seorang CEO perusahaan yang rela memotong gajinya, konon
hingga 90%, agar gaji pegawainya naik. Ide yang mungkin terdengar cukup gila
itu, salah satunya, diawali karena ia mendengar keluhan dari karyawannya
mengenai gaji yang mereka terima. Kebanyakan CEO, biasanya tidak begitu peduli.
“Jika kamu kerja bagus, saya akan kasih bonus. Jika tidak, ya kamu akan
begini-begini aja atau mau gajimu saya potong?” bukankah kebanyakan seharusnya
seperti itu? Tetapi Dan Price tidak. Ia rela berkorban. Dan pengorbanan itu
tidak sia-sia karena fakta menunjukkan bahwa profit perusahaannya justru mengalami peningkatan.
Ketika kebanyakan orang mungkin
berpikir bahwa menjadi CEO adalah masa yang tepat untuk memperoleh pendapatan
sebanyak-banyaknya, tetapi Dan Price berbeda. Ia malah memilih menyejahterakan
karyawannya. Ia berkorban untuk itu. Sama halnya dengan kisah dalam lagu “Ruang
Sendiri”. Ketika tujuan utama sepasang insan yang memadu kasih adalah untuk
dapat hidup bersama tanpa pernah berpisah hingga akhir hayat. Tulus malah
menuntut untuk adanya jarak. Ia rela berkorban untuk dapat menjadi pribadi yang
lebih dewasa lagi dari sebuah perpisahan (sementara).
Namun, Tulus atau orang-orang
yang ingin mempraktikan apa yang ada dalam lirik lagu “Ruang Sendiri” harus
berhati-hati. Jika diibaratkan dalam dunia gizi, jangan sampai seperti Robert
Atkins, penggagas Atkins Diet, yaitu diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Diet tersebut dapat menjadi antithesis program diet yang mengharuskan seseorang
membatasi konsumsi daging karena diet tersebut justru mempromosikan untuk
mengonsumsi daging atau protein hewani dalam jumlah yang lebih dominan.
Faktanya banyak yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet tersebut.
Ironisnya, Robert Atkins sendiri
justru mengalami serangan jantung di usianya yang ke-72. Sebagaimana kita tahu
bahwa salah satu penyebab serangan jantung adalah konsumsi lemak berlebihan.
Sama halnya dengan Tulus. Okelah setiap manusia butuh ruang sendiri, tetapi
apakah yakin dapat setia? Ruang sendiri yang bertujuan untuk mendewasakan
pemikiran, jangan sampai dijadikan ajang untuk mencari gandengan baru loh.
Jangan sampai mau sehat, malah jadi sakit.
Terlepas dari semua itu,
nampaknya, memang harus lebih banyak lagi penyanyi-penyanyi atau musisi-musisi
yang seperti Tulus atau mungkin yang dapat lebih darinya. Indonesia butuh lebih
banyak orang-orang yang menciptakan lagu cinta dengan cara yang lebih dewasa. Tak
dapat dipungkiri, selain dari apa yang dilihat para remaja muda mudi kita di
TV, apa yang mereka dengar pun dapat membentuk pola pikir mereka. Tentunya
miris bukan jika melihat remaja Indonesia yang katanya bakal jadi generasi
penerus bangsa harus menghabiskan masa SMP, SMA, bahkan sampai kuliah untuk
sekedar capek patah hati?
youtube.com.my youtube.com.my youtube channel
ReplyDeleteyoutube.com.my youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube download youtube videos channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube channel.youtube