Saturday, February 18, 2017

Short Horror Story (Cerita Pendek Horor) Part 1

RUMAH TUA
Di sebuah kawasan di ibukota terdapat rumah angker yang cukup besar dan berlantai 2. Di rumah itu pernah terjadi pembantaian terhadap satu keluarga, dimana sang suami membunuh 3 orang, yaitu istrinya, anaknya, dan seorang pembantu dengan cara memutilasi mereka. Sang suami lalu menyesal dan memutuskan bunuh diri di halaman depan rumahnya.

Setelah kejadian itu, setiap kali ada orang yang mencoba masuk ke rumah itu pada malam hari akan meninggal dan mayatnya ditemukan di halaman depan rumah angker tersebut. Konon, pembunuhnya adalah arwah si suami yang gentayangan. Karena itulah, kalau sudah malam, tidak ada lagi yang berani melewati rumah itu, terlebih lagi rumah itu agak terpencil dari rumah yang lain.

Kemudian, ada 3 orang sahabat yang mencoba memberanikan diri masuk ke rumah tersebut. Mereka adalah Akbar, Sammy, dan Anton. Mereka juga ingin mengabadikan penampakan di dalam rumah tersebut dan membuktikan kebenaran tentang adanya hantu si suami yang selalu gentayangan di sana. Setibanya di depan pagar rumah tersebut, mereka segera mengecek perlengkapan.

"Ayo cek perlengkapan jangan sampai ada yang tertinggal!" seru Akbar.
"Sip-sip", jawab Sammy.
"Oke", kata Anton.

Setelah selesai mengecek perlengkapan mereka menyiapkan mental mereka.
"Kalian sudah siap!?"
"Siap!" jawab Akbar.
"Siap!" jawab Sammy.
"Siap!" jawab Anton.

Mereka pun melangkah memasuki pagar rumah tersebut. Keesokan paginya, mayat mereka ditemukan tergeletak di halaman depan rumah tersebut dengan masing-masing satu bagian tubuh mereka terpotong.


MALAM ANDY
*Terinspirasi dari Stand Up Comedian Heri Horeh

Malam itu Andy pulang larut malam dari kantor tempatnya bekerja. Itu sekitar pukul 23:40 ketika Andy keluar dari kantor. Andy pulang mengendarai motor. Untuk pulang ke rumahnya, Andy harus melewati bantaran rel yang biasanya sudah sepi pada jam-jam tersebut. Bahkan kereta pun jarang ada yang lewat. Terbayang betapa mengerikannya, apalagi cukup banyak pohon yang berada di sekitar bantaran rel tersebut. Andy orang yang tidak terlalu suka ngebut, walau sudah larut malam ia tetap memacu motornya dengan kecepatan sedang.

Malam makin dingin, diiringi dengan angin yang menusuk kulit. Menggigil dan merinding, itu yang Andy rasakan, terlebih ia hanya memakai kemeja kerjanya saat pulang tanpa jaket. Di tengah malam yang sunyi di bantaran rel itu, Andy melihat seorang wanita berambut panjang berdiri di pinggir rel mengenakan pakaian serba putih.

Dari kejauhan, terlihat ia hanya diam saja. Ketika Andy melewatinya, ia memberanikan diri melihat wajah wanita itu. Wajah wanita itu pucat dan tatapannya tajam lurus ke depan. Andy sontak kaget dan bernapas terengah-engah. Andy yang masih penasaran memberanikan diri melihat ke spion karena masih penasaran dan... Hilang! Andy sudah tak sanggup melihat apa yang ada di belakangnya lagi. Kemudian Andy pun memacu motornya dengan kecepatan tinggi...


ERIK DAN SMS
"Sial! tempat ini dingin sekali! Aku harus ke kamar mandi!" kata Erik yang kebelet kencing.

Erik sedang ada di dalam bank karena ada urusan keuangan yang harus diselesaikan, dan sekarang sudah selesai. Namun, bank tersebut sedang sepi-sepinya dan AC yang dingin memaksanya untuk ke toilet. Erik melewati toilet wanita yang pintunya terbuka dan melihat seorang pria memeluk kekasihnya dari belakang.
"Iyaiks! menjijikan lelaki itu, nampaknya dia sudah tidak sabar" katanya dalam hati.

Erik yang tidak peduli langsung masuk ke dalam toilet pria. Saat sedang enak-enaknya buang air kecil, ia mendengar suara pria berteriak dari toilet wanita yang kebetulan memang bersebelahan. "lelaki itu pasti sudah gila!".

Tiba-tiba ada sms masuk.
From: Jack The Carpet
To: me
Bro, kita ketemuan di pemakaman pondok kepala ya

"Ah sialan nih orang, kenapa mesti di kuburan sih!? untung masih siang bolong" kesal Erik.

Jack adalah vokalis band Rock ternama Indonesia, yaitu "The Carpet". Erik adalah teman baiknya sejak di bangku kuliah. Rencananya, dia dan Erik akan bermain futsal dan Erik yang tidak tahu dimana tempatnya minta janjian ke sana bareng. Karena itulah Erik sudah siap dengan baju Chelsea yang ia kenakan. Erik akhirnya menuju pemakaman pondok kepala dengan mobilnya tanpa basa-basi, toh dia juga sudah tidak ada pulsa untuk protes.

Sampai lah ia di sana. Tak lama kemudian, datanglah ambulans dan banyak sekali mobil dan motor yang membawa bendera kuning. Erik turun dari mobilnya dan ternyata baru saja ada yang meninggal. Tak berapa lama, orang-orang masuk melalui pintu masuk makam dengan berjalan kaki, disusul jenazah dan rombongan lainnya. Salah seorang rombongan jenazah itu, datang menghampiri Erik dan berkata,"Terima kasih sudah mau datang." Tak lama berselang terlihat seorang wanita tua berjalan sambil menangis terisak membawa bingkai foto. Wajah di foto itu adalah senior Erik waktu kuliah yang beda2 angkatan dengannya, namun Erik kenal baik.

Erik teringat 2 hari yang lalu ia membaca berita bahwa konser The Carpet memakan korban. Setelah konser berakhir ada seorang fans yang tertabrak mobil dan sekarat dibawa ke RS. Senior Erik adalah fans The Carpet.

Tiba-tiba sms masuk.
From: 08389978xxxx
To: me
Rik, sorry ini nomor baru gua. Jack. Jack Juliansyah (The Carpet). HP gua hilang dari 2 hari yang lalu. Jadi futsal? Kita janjian di McD*na** ya

From: me
To: 08389978xxxx
Entar gua nyusul deh bareng anak-anak lain. Lu mau duluan gapapa

Erik pun masuk ke dalam pemakaman tersebut.


TOKO EMAS EMIR
Kemarin, pembunuhan terjadi di sebuah toko emas bernama "Toko Emas Emir", dimana pemiliknya dibunuh dan beberapa emas yang dijual hilang. Diduga motifnya adalah perampokan. Aku merasa kasihan dengan si pemilik toko emas, rasanya aku dapat saja menjadi saksi kejadian seandainya malam itu aku melewati toko emas tersebut.

Ya, seharusnya aku kemarin malam pergi ke sebuah cafe untuk menonton Stand Up Nite di sana karena kudengar komika-komika yang sudah terkenal hadir di malam itu. Aku janjian dengan 2 sahabatku, Reza dan Reyhan tetapi mereka semua berhalangan tanpa alasan yang jelas dan aku paling tidak nyaman kalau berpergian sendirian malam-malam.

Siang ini aku janjian dengan mereka di sebuah restoran tempatku duduk sekarang ini untuk membicarakan kerjaan kantor. Ah... akhirnya mereka datang juga, bersamaan pula. "Darimana saja kalian? lama sekali." kataku.

"Sorry, bro kesiangan, hoaaahhmm." kata Reyhan sambil menutupi mulutnya yang menguap. Kupikir pria ini baru saja bertunangan semalam, terlihat dari jari manisnya terdapat cincin bertuliskan "Rhyme". Nama yang tidak umum untuk seorang wanita. Ah.. nanti saja kubahas.

"Sama, om, maaf deh gua juga kesiangan." kata Reza sambil menggaruk pundaknya. Rasanya orang ini baru saja jadian semalam, alias melepas status jomblo. Lihat saja kalungnya yang berwarna keperakan dan kalung tersebut adalah huruf A. Inisial pacarnya mungkin. Ah.. nanti saja kubahas.

"Halaaah... gak mau tahu alasan lu. Pokoknya ayo kita kelarin kerjaan kita". kataku.

"Oke!" jawab mereka serentak.

Kami pun mengerjakan pekerjaan kami. 1 jam kemudian, suara sirine ramai terdengar di luar restoran dan seorang polisi masuk ke dalam restoran.


WHAT I'VE DONE!?
Pukul 13:20. Aku berada di dalam salah gedung salah satu bank swasta yang ada di Jakarta. Aku baru saja men-transfer uang ke salah satu rekan kerjaku di luar kota dan sekalian mengecek saldo buku tabungan. Hmm... aku janjian dengan pacarku di tempat ini. Pacarku sedang perjalanan dari bandara sehabis mengantar ayahnya ke Eropa. Rencananya seharian ini aku ingin jalan berdua saja dengannya, ingin refreshing sedikit dan membahagiakannya toh aku sedang cuti dan baru saja meng-goal-kan proyek besar. Sambil menunggunya, aku duduk saja di sofa dekat pintu masuk kaca ini, sekalian ngadem karena di luar sedang panas sekali. Kebetulan gedung bank ini juga cukup besar, jadi mereka tidak akan protes jika aku bersantai di sini sejenak.

Pukul 13:25. Hari ini bank nampak sepi sekali, orang yang keluar masuk saja dapat dihitung dengan jari. Apa memang karena cuaca panas ya? orang jadi malas kemana-mana. Aku melihat pria berbaju Chelsea dengan topi biru dan tas selempang baru saja masuk. Lalu, di sofa seberang yang agak jauh denganku ada seorang wanita berambut panjang dengan jersey Arsenal sedang sibuk dengan handphone-nya, wajahnya nampak kesal. Kemudian, bapak-bapak ber-jas dan ber-dasi yang sedang marah-marah ditelpon. Sepertinya sedang marah dengan karyawannya.

Pukul 13:30. Hoaahmm... ngantuk sekali. Rasanya tak apa aku tidur sejenak sambil menunggu pacarku. Toh, nantinya pacarku juga akan masuk ke sini dan membangunkanku. Tik... tok... tik... tok... suara jam dinding ini menghipnotisku... hingga....
"Mas! bangun, mas!" suara satpam membangunkanku.

"Jangan mendengkur sekeras itu, mengganggu nasabah yang lain." tegurnya.

"Oh iya, maaf, pak." kataku.

Sial, aku jadi malu. Untuk bank ini gak rame-rame amat. Aku mengecek HP-ku dan sekarang pukul 14:00! Aku mengecek inbox dan ada sms terbaru dari pacarku pukul 13:50:

Aku udah deket nih, aku pake kaos klub bola favorit kamu emoticon-Smilie WooHooo

Oh sial! Jangan-jangan dia sudah ada di sini. Baterai low bat pula, sinyal jadi hilang. Mungkin sedang di toilet, aku juga deh sekalian cuci muka. Jalan menuju toilet ini sepi sekali, menakutkan, seperti adegan film horror. Aku melewati depan pintu toilet wanita dan tak sengaja menyenggol pintunya. Dan tepat dugaanku, pacarku sudah di sini! Dia menghadap ke belakang. Ah aku ingin sedikit 'nakal' dengannya, toh tidak ada orang lain ini.

"Giroud dua belas..." desahku.

Aku masuk memeluknya dari belakang. Wanginya sekali pacarku hari ini. Aku berusaha menciumnya tapi dia agak menolak, namun tidak berbicara apa pun. Kenapa? Biasanya dia tidak protes.

Kriiing... kriiing...

Ah! SMS siapa pula ini!? Aku harap penting. Aku tidak melepaskan pelukan tangan kiriku dari pacarku dan mengambil HP dengan tangan kanan. SMS ini dari... pacarku.

Saaay, aku udah sampe di bank, kamunya dimana?

Oh God. What i've done?

No comments:

Post a Comment